Rabu, 04 Januari 2012

BANJIR JAKARTA DAN LORONG SALURAN BANJIR


Nama               : Fatkhurroziqin
NPM               : 0910301025
Mata Kuliah    : Teknik Penulisan Artikel

BANJIR JAKARTA DAN LORONG SALURAN BANJIR
Banjir merupakan suatu luapan air dari selokan atau dari sungai yang menggenangi jalan, bahkan sampai menggenangi rumah. Banjir  pun sering mengakibatkan kerusakan yang parah terhadap bangunan, pembawa berbagai bibit penyakit,  bahkan banjir dapat menyebabkan orang meninggal dunia. Selain itu banjir juga dapat melumpuhkan perekonomian bagi masyarakat. Sehingga masalah banjir tidak lagi menjadi persoalan yang sederhana, melainkan masalah yang sangat berat dan sulit untuk diatasi.
Banjir dapat dikatakan menjadi persoalan yang sangat komplek, karena setiap tahun, khususnya di Jakarta selalu terjadi banjir. Bahkan sampai sekarang persoalan tentang banjir belum dapat diatasi. Akan tetapi sebelum membahas bagaimana cara menanggulangi banjir, terlebih dahulu kita membahas mengapa banjir itu bisa terjadi.
Banjir bisa terjadi karena dua faktor yaitu faktor alam dan faktor dari manusia. Dikatakan banjir itu disebabkan oleh faktor alam adalah jika hujan terjadi secara berkepanjangan, tentu air hujan yang dihasilkan akan banyak, sehingga akan mengakibatkan banjir.  Adapun faktor penyebab banjir yang kedua adalah karena ulah manusia itu sendiri. Kadang manusia sering menyalahgunakan fasilitas yang ada dan manusia sering melakukan kebiasaan-kebiasaan yang mereka anggap perilakunya itu adalah hal yang biasa yang tidak akan membawa dampak dikemudian hari, padahal kebiasaanya tersebut dapat mengakibatkan kefatalan.
Misalnya saja selokan dan sungai yang fungsi utamanya adalah untuk saluran air, sekarang ini fungsi utama tersebut tidak hanya untuk saluran air, melainkan selokan dan sungai tersebut juga digunakan untuk tempat pembuangan sampah dan sudah menjadi hal yang biasa. Sehingga apa yang terjadi jika kita selalu membuang sampah di selokan dan di sungai, tentunya sampah-sampah tersebut akan menghambat saluran air dan sampah yang sudah menumpuk dalam volume yang banyak akan menyebabkan air yang mengalir di selokan dan di sungai akan meluap. Itu semua dapat kita lihat terutama di kota-kota besar, khususnya di Jakarta,  sungai-sungainya penuh dengan sampah.
Bahkan jika kita melihat di sekitar sungai tidak hanya terdapat sampah, akan tetapi disekitar sungai, banyak yang menggunakannya untuk dijadikan permukiman. Sehingga sungai yang tadinya sangat lebar dan lancar untuk dialiri air, kini menjadi sempit dan aliran air kurang lancar. Jadi tak heran lagi jika kita sering mendengarkan berita tentang permukiman disekitar sungai yang sering kebanjiran. Yang menjadi pertanyaan mengapa orang membangun permukiman di sekitar sungai? Tentu pertanyaan itu sudah tak asing lagi.
Orang membangun permukiman disekitar sungai karena sama sekali tak punya lahan untuk mendirikan bangunan yang sepantasnya. Selain itu orang membangun permukiman disekitar sungai karena orang tersebut pendatang baru yang ingin mengadu nasibnya di kota Jakarta dengan bermodalkan nekat, belum mempunyai tempat tinggal dan belum mempunyai modal yang cukup untuk mendirikan bangunan, sehingga orang tersebut memilih untuk mendirikan bangunan yang sederhana dengan biaya yang sangat murah yaitu disekitar sungai.
Kondisi tersebut diperparah lagi dengan kurangnya pepohonan sebagai jantung kota. Jika kita melihat di Jakarta, semakin hari bangunan yang dibangun selalu bertambah. Yang tadinya hutan yang penuh dengan pepohonan, kini telah banyak dirubah menjadi apartemen dan gedung-gedung bertingkat. Sehingga ketika hujan turun, hutan dan pepohonan yang dulunya dapat menyerap air hujan, kini tidak lagi, karena telah didirikan bangunan. Maka di Jakarta tak adalagi tempat untuk istirahat air.
Demikianlah beberapa penyebab mengapa banjir itu terjadi dan setelah kita mengetahui penyebab banjir, sekarang akan dibahas cara mananggulangi banjir. Berkenaan dengan masalah kebiasaan membuang sampah di sungai, tentu itu membutuhkan kesadaran yang tinggi dalam diri manusia masing-masing dan sebisa mungkin kita saling mengingatkan satu sama lain agar membuang sampah ditempatnya dan bisa memfungsikan selokan dan sungai sebagaimana semestinya digunakan yaitu untuk saluran air.
Kemudian untuk masalah sampah di kota-kota kita harus menunjuk beberapa orang untuk dijadikan penunanggungjawab terhadap sampah-sampah yang ada diwilayahnya. Dengan disetiap tempat ada seseorang yang bertanggunagjawab terhadap sampah dan kebersihan, tentu besar kemungkinan dapat menanggulangi banjir. Selain itu untuk masalah permukiman disekitar sungai yang kebanyakan yang menempati adalah orang pengadu nasib yang bermodalkan nekat, dengan tujuan yang tidak jelas, sebaiknya dari pemerintah Jakarta harus tegas untuk melarang membuat permukiman disekitar sungai. Jika kita melihat sekarang ini masih banyak permukiman disekitar sungai, itu menandakan pemerintah kurang tegas dalam menjalankan tugas.
Kita tau, bahwa bangsa Indonesia ini terkenal dengan asas saling menghargai dan menghormati,  akan tetapi jika ada seseorang yang membuat permukiman yang tidak sepantasnya untuk didirikan bangunan dan jelas-jelas itu sudah menjadi sebuah larangan, maka asas-asas tersebut tidak lagi digunakan demi kebaikan semua. Dengan adanya ketegasan dari pemerintah, tentu orang yang ingin mengadu nasib dengan modal nekat ke kota Jakarta akan berfikir dua kali.
Selain hal tersebut, untuk menanggulangi banjir kita harus melakukan penanaman pohon kembali, mengingat pohon adalah salah satu penopang kehidupan di kota, akar-akar pohon pun dapat mengikat air ketika hujan. Pohon juga penetralisasi pencemaran udara dikala siang hari. Selain penanaman pohon, untuk mengatasi banjir, harus diadakan pembatasan mendirikan bangunan, sehingga antara tanah yang belum didirikan bangunan dan tanah yang sudah ada bangunannya bisa seimbang.
Kita tau, bahwa tanah yang sudah dibubuhkan bangunan ketika hujan turun, air tidak dapat meresap, melainkan air hanya lewat saja. Akan tetapi jika masih ada tanah yang belum didirikan bangunan, tentu tanah tersebut dapat menyerap air dikala hujan. Dengan adanya keseimbangan, tentu kemungkinan terjadinya banjir akan lebih kecil. Namun jika melihat kondisi sekarang ini, khususnya di perkotaan mayoritas sudah didirikan bangunan, maka tak ada lagi keseimbangan. Sehingga untuk mengatasi banjir di Jakarta, yang merupakan salah satu kota, yang sudah penuh dengan bangunan, maka Jakarta harus ditangani secara khusus yaitu dengan dibangun saluran banjir bawah tanah (underground flood ways), dengan dibuat lorong-lorong di bawah bangunan-bangunan dan di bawah tanah di sepanjang Jakarta, tentu  dapat menanggulangi banjir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments List